Hima PAI Adakan Seminar Dan Simulasi Qurban

Pembelajaran sejatinya tidak hanya di tempuh melalui Kegiatan Formal yang terselenggara pada ruang kelas kuliah. Nyatanya kegiatan Pembelajaran dapat kita tempuh bahkan dengan ccara menyaksikan kegiatan ataupun mengikuti suatu kegiatan yang bersifat akademis maupun non akademis, hal ini kemudian yang menjadi Landasan dari Berbagai Kegiatan Seminar yang kerap di selenggarakan baik melalui Instansi Pendidikan Tinggi secara langsung ataupun melalui Keorganisasian kampus. Dalam hal ini, Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (HIMA PAI) STAI Binamadani turut menggelar Kegiatan Seminar Islami yang terbuka secara umum dan diselenggarakan di Aula STAI Binamadani pada Jum’at lalu (14/06/24).

Seminar yang mengangkat tema “Peningkatan Pemahaman Tata Cara Penyembelihan Hewan Qurban dan Simulasinya” ini sendiri dihadiri oleh Puluhan orang yang terdiri atas Kalangan Mahasiswa, Pelajar, ataupun Masyarakat umum yang ingin mengetahui Pemahaman terkait Penyembelihan Hewan Qurban yang mengacu tidak hanya tentang tata cara namun latar belakang historisnya. Abdul Ghofur, M.Pd yang menjadi Narasumber pada kegiatan ini mengungkap bahwa Penyembelihan Hewan Qurban tidak serta merta memotong hewan begitu saja karena kita perlu memahami esensi dari Ber-Qurban itu sendiri dan apa yang melatar belakangi kegiatan Qurban ini.

Qurban sendiri memiliki keterkaitan erat dengan Hari Raya Idul Adha, dimana pada hari Raya ini terdapat 2 Peristiwa penting yang kerap dilaksanakan oleh Umat Islam yaitu Berhaji dan Berqurban. Dilansir dalam laman NU Online, Qurban sendiri merupakan Ibadah memiliki Hukum Sunnah Muakkad atau Sunnah yang di kuatkan. Terlebih Ibadah ini dilaksanakan jika seseorang ini dirasa mampu untuk menjalankannya. Ajuran untuk Melakukan Qurban sendiri sesuai dengan Hadist yang diriwayatkan oleh Al – Tirmidzi dan Ibnu Majah yang menyebutkan Aisyah Menuturkan dari Rasulullah SAW, bahwa beliau bersabda :”Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (Manusia) pada Hari Raya Idul Adha yang lebih di cintai oleh Allah dari pada menyembelih hewan …”

Abdul Ghofur dalam pemaparannya mengungkap bahwa penyembelihan hewan Qurban harus dilakukan secara hati hati, cepat, dan berkeprihewanan. “Jadi saat melakukan penyembelihan harus dilihat berbagai aspeknya. Kita harus menyediakan tempat tersendiri untuk hewan yang ingin di Qurban kan, jangan sampai Hewan itu melihat Hewan lainnya yang sedang di Sembelih karena tentu akan menyebabkan dirinya menjadi stress nantinya. Harus diperlakukan lembut juga, dan saat di sembelih harus di lakukan secara tepat dan cepat” ujarnya sambil memperagakan teknik penyembelihan hewan qurban (14/06/2024).

Proses Penyembelihan Hewan Qurban ini sendiri terkadang luput dari factor kelembutan kepada hewan, dalam tanda kutip Biasanya para Panitia Penyelenggara Kurang Memperhatikan dalam Penyediaan tempat teruntuk Hewan yang akan di sembelih, al hasil kadang Hewan itu dapat melihat dengan jelas hewan lain yang sedang di Sembelih tentu ini lepas dari konsep memberikan kelembutan atau kenyamanan bagi si hewan yang nantinya akan menyebabkan stress. Di sisi yang sama alat yang digunakan untuk melakukan penyembelihan haruslah sangat tajam agar kegiatan penyembelihan dapat berlangsung singkat dan tidak memberikan kesan siksaan kepada si hewan akibat terlalu lama menahan sakit.

Written by 

STAI Binamadani merupakan Perwujudan dari cita cita pendiri untuk memperjuangkan kesejahteraan kehidupan umat melalui perguruan tinggi yang dengan sengaja mentransfer ilmu ilmu agama, sosial, humaniora, dan eksakta.