Saat bulan Ramadan tiba, hal yang paling ditunggu-tunggu adalah waktu berbuka puasa. Ya, suara adzan Maghrib menjadi hal yang paling dicari dan terdengar lebih merdu daripada hari-hari biasanya. Setelah berpuasa menahan lapar dahaga selama sehari penuh, berbuka tentu memberikan kenikmatan tersendiri bagi kita.
Buka puasa merupakan waktu di mana seorang muslim dibolehkan untuk membatalkan puasanya yang telah dikerjaknnya dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Itulah momen yang paling ditunggu-tunggu setelah sekian waktu menahan diri dari berbagai hal yang membatalkannya. Suatu keindahan dan kebahagiaan manakakala yang ditunggu-tunggu itu telah datang, yaitu saat berbuka.
Keindahan dan kebahagiaan berbuka ini sebagaimana dilukiskan oleh Nabi Muhammad SAW. adalah salah satu kebahagiaan bagi orang yang telah menjalankan puasa, selain kebahagiaan saat bertemu dengan Rabb-nya. Oleh sebab itu, kebahagiaan berbuka akan terasa indah apabila seorang muslim dapat mensegerakannya dan memulainya dengan berdo’a lalu makan kurma atau minum teh anget manis, namun demikian seyogyanya tidak makan-makan dengan berlebihan agar keindahan dan kebahagiaan tetap dapat dirasakan.
Do’a berbuka
ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى
“Dzahaba-dh-dhama’u wabtalatil ‘urûqu wa tsabatal ajru insyâ-allâh ta‘âlâ”
Artinya: “Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, in shaa Allah Ta’ala.”
Menu berbuka pun seringkali lebih istimewa dari biasanya. Dimulai dari ragam takjil atau menu untuk menyegerakan berbuka, seperti kolak pisang, es buah, bubur atau jenang, kurma dan sebagainya hingga makanan berat yang tak jarang memang dibuat khusus untuk berbuka puasa. Takjil artinya menyegerakan. Dalam tradisi Islam Indonesia, takjil sering disebut sebagai makanan, minuman, atau hidangan yang digunakan untuk berbuka puasa sebelum makanan utama. Orang yang memberikan takjil untuk buka puasa, terhitung sebagai kebaikan yang pahalanya sangat besar, yaitu sama besarnya dengan pahala orang yang berpuasa (Hadits). Momen ini akan semakin bermakna, apabila orang yang diberi takjil mendo’akanya, maka doanya akan terkabulkan (hadits). Oleh sebab itu, bulan Ramadhan adalah kesempatan terbaik untuk beramal dan menuai pahala melimpah. Sebab, puasa adalah ibadah spesial, yakni ibadah yang paling disukai Alloh SWT. dan pahalnya langsung diberikan oleh-Nya (al-Qur’an). Wallohu a’alam.
Writed by: Dr. Umar Samsudin,M.S.I
PASCASARJANA PROGRAM MAGISTER PAI STAI BINAMADANI TANGERANG
Ramadhan, 1441 H/2020 M