Ramadhan merupakan bulan yang Istimewa, keistimewaan ini tidak hanya dilihat dari berbagai keutamaan ibadah umum yang ada. Namun Ramadhan memiliki Ibadah Khusus yang hanya ada dalam Bulan tersebut, yakni Puasa Ramadhan. Puasa sendiri memiliki arti menahan, menahan disini bukan sebatas menahan lapar dan dahaga namun merujuk untuk menahan Hawa nafsu serta arogansi yang ada pada diri manusia. Puasa Ramadhan sendiri terbilang menjadi Puasa yang Wajib dijalankan selama 1 Bulan Penuh. Terhitung dimulai dengan terbitnya fajar dan di selesaikan setelah terbenamnya matahari.
Dalam menjalankan Ibadah di Bulan Suci Ramadhan, tentu kita akan menapaki banyaknya ritangan serta cobaan yang mungkin akan menghilangkan atau bahkan membatalkan Puasa serta Berbagai amalan yang telah kita perbuat di Bulan Suci Ramadhan. Oleh karenanya, kita tentu perlu mencermati atas berbagai macam hal demi mensukseskan Ibadah kita yang tentu diharapkan tidak hanya membawa Implikasi baik bagi Rohani saja, namun juga teruntuk Jasmani kita.
Dilansir dari laman Jabar.nu.or.id terdapat berbagai macam tips atau kiat kiat mensukseskan diri di Bulan Suci Ramadhan, diantaranya Memaknai Puasa dengan Esensi yang benar. Puasa Ramadhan sendiri merupakan puasa yang masuk dalam kategori puasa khusus. Dimana kewajiban ini hanya tertera pada Bulan Suci Ramadhan sesuai dengan Kriteria yang diperbolehkan berpuasa sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadist. Mencermati segala bentuk hal yang dapat membatalkan puasa adalah salah satu kiat dari melewati rintangan berpuasa. Adapun hal – hal yang dapat merusak atau bahkan membatalkan Puasa sendiri ialah Marah, Berkata Kasar, Berbohon, Bergunjing, Ghibah, Sumpah Palsu, Provokasi, Melakukan Fitnah, serta memandang yang menyebabkan kondisi diri menjadi bersyahwat.
Disisi yang sama, Keberhasilan puasa juga dapat ditinjau dari Perilaku Berbuka Puasa ataupun Melahap Santapan Sahur. Tentu, Puasa Ramadhan mengajarkan kita untuk tidak hidup berlebihan atas segala sesuatu, termasuk dalam hal Makanan ataupun Minuman. Perilaku berbuka ataupun sahur tentu harus dibatasi dengan kapasitas makanan dan minuman yang tidak berlebihan. Perilaku ini justru akan mengikis esensi dari Puasa Ramadhan itu sendiri dan seakan tidak ada pembeda dibandingkan hari – hari pada umumnya. Kita juga perlu mengetahui tentang Ibadah Sholat Tarawih. Tarawih sendiri merupakan Sholat yang dihadirkan setelah Sholat Isya yang memiliki Rakaat cukup banyak. Di Indonesia sendiri, Terawih biasa digelar sebanyak 16 ataupun 20 Rakaat
Di lain pihak, Kesuksesan ini juga perlu diraih oleh Jasmani kita. Ramadhan juga dapat diartikan sebagai sarana Metabolisme yang baik bagi tubuh. Dilansir dari laman siloamhospitals.com Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan justru memiliki berbagai macam Efek Positif bagi tubuh. Hal ini mengacu pada menurunnya berat badan dikarenakan meningkatnya metabolisme tubuh sehingga memicu pembakaran kalori dan lemak yang ikut meningkat. Hal inilah yang kemudian meminimalisir terjadinya Obesitas. Berpuasa juga berimplikasi baik bagi Kesehatan jantung. Seseorang yang melakukan puasa selama satu bulan penuh diketahui memiliki risiko minim dari Penyakit Jantung, Kolesterol Tinggi,, serta tekanan darah tinggi yang akan lebih rendah apabila dibandingkan dengan seseorang yang tidak berpuasa. Hal ini juga harus diikuti dengan Perkembangan Pola makan baik disaat berbuka dan memulai sahur.
Puasa juga disinyalir dapat meningkatkan fungsi otak. Hal ini merujuk pada Puasa yang diketahui dapat lebih mendorong fungsi protein yang mendukung pembentukan dan perkembangan pada sistem saraf manusia. Protein – protein ini juga dapat melindungi sel otak dari kelainan seperti Alzheimer . Hal utama dalam Manfaat Puasa bagi tubuh ialah Mengaktifkan Detoksifikasi atau Proses tubuh untuk memperoleh gizi yang tepat serta memberikan tubuh untuk membuang zat – zat beracun yang ada didalam tubuh. Detoks ini berlangsung kurang lebih 12 Jam dimana sistem pencernaan manusia seperti hati, pancreas, lambung, usus besar dan halus akan dapat beristirahat sejenak.
Berbagai hal diatas tentu harus diikuti dengan Penerapan pola makan yang sesuai dengan porsinya, baik dikala Berbuka maupun disaat Sahur. Usaha – usaha semacam ini dapat dilakukan secara massif agar sebagai insan kita dapat memiliki kesuksesan yang utuh selama bulan suci Ramadhan yang mengacu pada kesuksesan secara Jasmani maupun Rohani.