Modernisasi zaman telah membuat banyak perubahan peradaban yang terjadi baik secara langsung ataupun tidak langsung. Perubahan secara langsung tentu dapat dilihat dari berbagai aspek, utamanya dalam pembangunan keseluruhan infrasuktur utama ataupun pendukung kehidupan, serta Perubahan secara tidak langsung yang mengacu pada kondisi dari tiap tiap masyarakat yang berada dalam lingkungan modernisasi. Tentu, perubahan perubahan ini terjadi seiring dengan berkembangnya kebiasaan yang mulai berbeda dari waktu ke waktu sehingga tentu membutuhkan filterasi utama, yaitu sebuah lingkungan keluarga.
Dalam tatanan Keluarga sendiri, seperti kita ketahui Ayah kerap kali di pandang menjadi Motor Utama dalam Aspek Rumah tangga. Ia merupakan seorang Pemimpin dimana bahtera rumah tangga dapat berjalan baik dengan nahkoda yang piawai dalam memimpin bahteranya. Namun, Peran Istri atau dalam hal ini Perempuan juga memiliki peran utama dalam kehidupan berkeluarga dimana ia mampu menjadi Penyeimbang serta Peran Vital Lainnya dalam hal menciptakan serta mengembangkan Generasi yang memiliki karakteristik serta pribadi yang Tangguh dan Berwawasan Kuat yang akan menjadi Simbol dan Bahkan Kebanggaan dari Keluarganya di masa mendatang.
Dian Lestari dalam Jurnalnya Eksistensi Perempuan dalam Keluarga mengungkapkan Perempuan sebagai Jantung Pendidikan Anak. Hal ini mengacu pada Seorang Ibu yang berperan sangat penting dalam Pembentukan karakter anak, dimana seorang anak akan menirukan apa yang orang tuanya lakukan dan Ibu biasanya memiliki kedekatan lebih dengan anak. Lebih lanjut ia menyebutkan karakter anak akan di pengaruhi oleh karakter atau gaya orang disekitarnya. Disinilah Peran Vital ibu yang kemudian dapat menjadi Role model seperti tipe yang menasihati atau menekankan pada hal hal rinci, analis serta mengandung nilai moral dan juga tipe penolong.
Lebih lanjutnya, Dian menekankan bahwa Tugas Perempuan dapat dianggap vita; karena hal ini melibatkan fisik dan psikologis yang tentunya akan menjamah ala bawah sadar anak. Jika kita telisik secara umum, memang tugas dalam Mendidik bukanlah tugas perorangan yang harus dimiliki saja oleh perempuan dimana laki laki juga turut berperan. Namun, kondisi Psikologis Alamiah Perempuan memiliki peluang yang lebih besar untuk masuk secara utuh kedalam alam bawah sadar sang anak dimana kita mengetahui bahwa esensi perempuan adalah kelembutan dan sensitifitas yang tinggi dan berbanding terbalik dengan laki laki. Hal ini juga diungkapkan Hasbi Indra dalam bukunya Potret Wanita yang mencatat bahwa Wanita telah di siapkan Allah memiliki perasaan yang sensitive untuk mendukung tugas tugas keibuannya.
Pengelolaan Rumah Tangga ini tentu bukan bentuk Pengucilan Perempuan seperti banyak argumentasi yang beredar di muka public. Jika kita Kembali megacu dalam Teologi, Jurnal Paedagogie dengan judul Peran Wanita Karier dalam Pendidikan Anak menyebutkan bahwa Bahkan Syariah Islam memuliakan perempuan lebih dari hukum dan agama yang lainnya yang pernah ada di muka bumi. Islam sendiri menetapkan dua peran penting perempuan, yaitu sebagai ibu serta pengelola rumah. Peran ibu disini kemudian di titik beratkan kepada Ibu sebagai Pendidik utama dan Pertama bagi buah hatinya.
Mengacu pada aspek ini, tentu penting bagi perempuan untuk memiliki Pendidikan yang mumpuni agar mampu mengelola serta mendidik sang anak. Pendidikan ini tidak hanya dalam bentuk Pendidikan formal namun juga Pendidikan nonformal yang mampu menjadi asupan baginnya untuk kemudian diimplementasikan atau di terapkan kepada sang anak. Tentang bagaimana sikap yang baik ataupun hal hal yang mengacu pada moralitas serta etika yang diajarkan tentu menggunakan perspektif keibuan dan hal ini yang akan sangat melekat pada sang anak nantinya.