Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah atau biasa disingkat menjadi PGMI adalah salah satu Program Studi yang memiliki relatif banyak peminat dan biasanya masuk dalam satu Fakultas Keguruan ataupun Agama. Program Studi yang kerap bersandingan dengan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) ini acap kali di pandang sebelah mata karena Sematan yang terkesan lebih Spesifik “Keislaman” yang ada pada Prodi ini, namun nyatanya Keduanya memiliki kesamaan ataupun keserupaan dan hanya berbeda pada pada titik tertentu fokus pengajaran.
Sesuai Namanya, Program Studi ini menyiapkan Calon – calon Guru kompeten pada tingkat Madrasah Ibtidai’yah (MI) yang secara otomatis berada dibawah naungan Kementrian Agama (Kemenag). Namun, Tingkatan ini sendiri merupakan tingkat yang memiliki kesetaraan pada Jenjang Sekolah Dasar (SD) yang berada dibawah naungan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Meski secara Definitif PGMI memiliki ceruk yang berbeda karna difokuskan pada tingkat Madrasah, namun nyatanya tak sedikit alumni PGMI yang mengajar di Sekolah Dasar karena memiliki Basic Pengajaran yang sama.
Meski terkesan “Ekslusif” pada jenjang Madrasah, PGMI sendiri nyatanya mampu bersaing dengan cakup Pendidikan Umum. Hal ini didasari bahwa PGMI secara normatif memiliki Kurikulum Pengajaran yang sama secara umum. Keahlian khusus yang dimiliki PGMI sendiri tersirat pada Pola pengajaran “Keislaman” karena masuk dalam naungan Madrasah, selebihnya PGMI sendiri dapat bersaing dan terbukti mampu mengikuti Perkembangan Zaman dengan mengadopsi sistematika Pendidikan Islam dengan Kebutuhan Zaman yang semakin berkembang. Stigma yang kerap kali mengasumsikan bahwa Prodi ini hanya terfokus pada Pola Pengajaran “Ortodok” nyatanya merupakan sebuah kekeliruan.
Dalam sisi Karir sendiri, Alumnus PGMI sendiri dapat menempati posisi beragam khususnya di Bidang Pendidikan. Entrepreneur ataupun Konsultan dapat dikatakan menjadi posisi yang cukup menarik yang kerap di isi oleh para alumnus PGMI disamping Pengajaran. Para guru yang memiliki latar PGMI juga dapat mengajukan atau mendapat tunjangan yang sepenuhnya diatur oleh Pemerintah Daerah. Hal ini juga merujuk pada Upaya Pemerintah dalam menuntaskan Kesejahtaraan kepada para Guru yang tengah mengabdi di Tanah air dan tentunya ini tidak tersekat pada latar prodi yang mereka miliki.
Pemerintah sendiri melalui Badan Kepegawaian Negara (BKN) juga kerap melakukan terobosan terkait Pengangkatan Guru untuk masuk kedalam Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan juga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Setiap tahunnya Formasi guru dalam cakupan PPPK mengalami rasio kenaikan yang cukup signifikan. Dilansir dalam laman kontan.co.id Pada 2024 Kemendikbudristek akan membuka lebih dari 400.000 Formasi untuk PPPK dengan total sudah sebanyak 774.999 Guru PPPK yang telah dilantik sampai dengan tahun 2023.
Dari sini kita mampu menganalisa bahwa, Keberadaan Prodi PGMI sendiri merupakan salah satu kebutuhan yang masih sangat relevan dengan zaman. Relevansi ini dilihat dari berbagai faktor utamanya dalam bidang Pendidikan dimana masih banyak kebutuhan di Tiap – tiap wilayah akan Tenaga Ajar dan PGMI ada didalamnya. STAI Binamadani sendiri memiliki Program Studi PGMI dan sudah menghasilkan Ratusan Lulusan Kompeten di bidangnya dan tidak terkecuali yang meniti karir diluar dari bidang penjurusan ataupun konsultan. Pola Pengajaran Khas karena dibalut dengan Metode Tradisional – Modern merupakan salah satu Ciri khas dari Pengajarannya dan terbukti menghasilkan kemampuan yang tidak hanya terfokus pada satu bidang tertentu namun dapat menggapai ceruk bidang lainnya.