Transisi dari fase libur dengan Kembali menuju aktivitas normatif kadang kala kerap membuat beberapa bagian tubuh menjadi terkesan kaku, hal ini biasanya bermula disaat kita melakukan rehat selama waktu libur. Rehat sendiri kerap kali di salah fungsikan dan terkesan memiliki Paradigma “Benar benar tidak melakukan aktivitas apa apa”, sebaliknya fase rehat yang di salah artikan ini justru akan menimbulkan efek yang signifikan kepada tubuh utamanya saat fase transisi menuju akvitias normatif. Dalam mengisi waktu libur.
Mengisi waktu libur, sebenarnya kebutuhan rehat yang dimiliki tubuh tidak lain adalah melakukan Fokus utama perawatan pada kondisi tubuh, hal ini dapat dilakukan dengan cara berolahraga. Olahraga sendiri bukan memiliki arti yang sangat sempit dengan mendefinisikannya hanya dalam konteks kegiatan fisik, namun olahraga sendiri memiliki esensi utama untuk menjalani aktivitas menuju gaya hidup sehat dan Bahagia. Olahraga sendiri memiliki sedemikian rangkaian kegiatan yang berorientasi utama pada Kesehatan tubuh.
Kadek Yogi dalam Jurnalnya Pentingnya Olahraga Dan Kesehatan Gizi Bagi Keluarga dan Olahragawan menyebutkan bahwa Olahraga merupakan kegiatan yang dilakukan sedemikiann rupa sehingga jantung cukup terbebani. Olahraga juga tidak terfokus pada konsepsi Kegiatan berat, namun dapat diartikan pula dengan aktif beraktifitas dalam kegiatan kehidupan sehari hari. Dalam hal ini, Olahraga juga perlu didukung atau bahkan diseimbangkan dengan pola asupan gizi yang baik untuk menunjang Kesehatan pada tubuh seseorang. Karena sejatinya keseimbangan inilah faktor utama dari proses Menjaga kondisi tubuh. Kadek juga menyebutkan bahwa terdapat banyak sekali manfaat dari Olahraga terhadap Kesehatan secara umum, Salah satunya bisa kita lihat dari sisi Psikologis, Manfaat dari olahraga sendiri dapat meningkatkan kemampuan yang mengacu pada konsentrasi seseorang, mengurangi stress, menaikkan daya tahan tubuh, serta memperbaiki kepercayaan diri.
Dari sisi kebutuhan Zat Gizi juga tentu perlu diperhatikan, Kondisi tubuh seseorang juga memerlukan Kebutuhan Gizi yang proporsional atau dapat dikatakan dengan seimbang. Meski kita ketahui bahwa Setiap orang pasti memiliki jumlah proporsional yang berbeda , namun proporsional ini tentu dapat dipahami oleh individu itu sendiri karena ia yang merasakan baik – buruknya tentang apa yang harus ia perbuat atau menjadi standarisasinya. Kebutuhan Gizi ini tentu mengacu pada Kebutuhan Karbohidrat, Kebutuhan Lemak, dan kebutuhan Protein dimana didalamnya terdapat berbagai macam unsur.
Sejalan dengan hal diatas, Psikologi Kesehatan memandang Olahraga sebagai pemantik dari proses Perkembangan. Ina Rambu lema dalam Jurnalnya Pentingnya Olahraga dalam Kehidupan Sehari hari agar sehat dan Bugar menyebutkan bahwa Olahraga merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan fungsional jasmani, rohani, dan sosial. Hal ini didasari bahwa OIahraga dapa menggiatkan tingkat metabolisme serta mempengaruhi manfaat kelenjar didala badan untuk menghasilkan system kekebalan badan dalam usaha menjaga badan dari penyakit dan stress. Bahkan secara implisit, ina menyatakan bahwa Memelihara gerak adalah mempertahankan hidup, dan meningkatkan kemampuan gerak sama dengan meningkatkan kualitas hidup.
Dalam pandangan teologi islam sendiri, olahraga memiliki korelasi dengan aktivitas sebagai insan. Khairuddin dalam Jurnalnya yakni Olahraga dalam Pandangan Islam menyebutkann bahwa Islam justru menganjurkan berkenaan dengan aktivitas berolahraga. Dalam Salah satu hadist yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari, Nabi Muhammad SAW bahkan menganjurkan kepada para sahabatnya termasuk seluruh umat islam pada umumnya agar mampu menguasai bidang – bidang olahraga, Terutama Berkuda, berenang, dan memanah. Ketiga hal ini jika dikorelasikan tentu mengisyaratkan kandungan aspek Kesehatan, Keterampilan, Kecermatan, Ketelitian, Sportifitas, dan Kompetisi. Islam juga secara jelas mendukung bagi para pemeluknya untuk mejadi kuat serta sehat baik secara jasmani maupun rohani, hal ini secara jelas disampaikan Allah SWT dalam Q.S Al – Qasash ayat 26 yang berbunyi “Karena sesungguhnya oranng yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja ialah orang yang kuat fisiknya lagi dapat dipercaya”.
Secara umum, kita tentu dapat melihat dengan seksama bahwa Proses menjaga diri serta Kondisi tubuh melalui Olahraga sangatlah penting. Utamanya dalam mengisi kegiatan libur dimana tubuh kerap kali mengalami relaksasi yang keluar dari esensi utamanya sehingga dapat menimbulkan Implikasi – implikasi yang buruk pada kondisi tubuh. Proses Olahraga sendiri baiknya memang dilakukan secara berkesinambungan dan bukan hanya mengacu pada moment moment tertentu saja. Namun, dalam hal ini konsep Relaksasi diri tentu harus diiringan dengan relaksasi tubuh dengan kegiatan olahraga.