Mengenal Rajab, Satu dari Asyhurul Hurum

Bertepatan dengan 3 Rajab 1445 Hijriyah, Umat Islam diseluruh dunia Khususnya Indonesia menyambut kedatangan Bulan ini dengan khidmat dam Suka Cita. Rajab yang merupakan satu diantara 4 Bulan Haram atau Asyhurul Hurum ini merupakan Bulan yang dikaitkan dengan kesucian dan penuh dengan nikmat, utamanya pada awal – awal bulan ini .

Gambar dari Gramedia
Gambar dari Detik News

Rajab sendiri merupakan bulan ke-7 dalam penanggalan Kalender Hijriyah dalam Umat Islam. Dalam bulan ini sendiri setidaknya terdapat banyak peristiwa Penting dalam Perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam rangka mendapati serta menyebarkan risalah tentang Addin al Islam. Peristiwa itu diantaranya adalah Pelaksanaan Isra Mi’raj, Peristiwa ini merupakan sebuah Perjalanan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dari Masjid Haram yang berada di Makkah menuju Masjid Al Aqsa yang berada di Yerussalem. Dalam perjalanan Spiritua; ini juga Rasulullah SAW berangkat menuju Langit ketujuh untuk menghadap Allah SWT untuk menerima risalah tentang Islam utamanya tentang Shalat 5 Waktu. Sebagaimana dijelaskan dalam Q.S Al Isra ayat 1 : “Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan Hambanya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjid Al – Aqsa yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya Sebagian tanda – tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat”. Adapun Peristiwa Besar ini terjadi pada 27 Rajab dan mayoritas Umat Islam di Indonesia selalu memperingati hari Isra Mi’raj ini sebagai bentuk rasa syukur.

Dari segi Sejarah Perkembangan Dunia Islam, Rajab juga mencatat peristiwa penting seperti Perang Tabuk yang merupakan peristiwa Peperangan Umat Islam menuju Syam yang terjadi pada tahun 9 Hijriyah. Peristiwa besar yang tercatat dalam sejarah dunia yakni Pembebasan Baitul Maqdis yang dilakukan oleh Dinasti Ayyubiyah dan di Pimpin langsung oleh Sultan Salahuddin Ayyubi atau yang dikenal di Eropa dengan sebutan Saladin. Pembebasan yang dilakukan olehnya ini termasuk peristiwa yang menggemparkan seantereo Eropa dan terjadi pada 27 Rajab 583 Hijriyah.

Gambar dari Republika

Bulan yang termasuk 4 Bulan Haram ini juga memiliki hal yang dianggap sebagai suatu keutamaan dalam kehadirannya diantaranya berpuasa. Dilansir dalam laman nu.or.id, Puasa merupakan salah satu dari amalan yang dimiliki oleh bulan rajab.. Hal ini sesuai dengan Hadist Riwayat Abu Dawud yang menyebutkan “Berpuasalah pada bulan – bulan mulia dan Tinggalkanlah ! Berpuasalah pada bulan – bulan mulia dan Tinggalkanlah ! Berpuasalah pada bulan – bulan mulia dan Tinggalkanlah”. Dasar lain dari amalan berpuasa ini juga didapati dari Dialog antara Utsman Ibn Hakim al Anshari kepada Sa’id Ibn Jubair, “Saya bvertanya kepada Sa’id Ibn Jubair tentang puasa Rajab, beliau menjawab berdasarkan kisah dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW senantiasa berpuasa sampai kami berkata nampaknya beliau akan berpuasa seluruh bulan. Namun suatu saat beliau tidak berpuasa sampai kami berkata, nampaknya beliau tidak akan puasa sebulan penuh.” (H.R. Muslim).

Disisi lain terdapat pula pandangan yang menyebutkan bahwa tidak ada tuntunan Khusus dalam pelaksanaan Puasa Rajab. Dilansir dari Muhammadiyah.or,id disebutkan bahwa Puasa di Bulan Rajab secara khusus tidak terdapat Fadilah mengenai Pahala Puasa Rajab kecuali bulan itu merupakan salah satu dari Bulan Haram (Asyuhurul Hurum). Anjuran berpuasa di bulan rajab juga termasuk anjuran umum untuk ketersediaan melakukan puasa setiap bulannya selama 3 hari yang kemudian disebut sebagai Ayyamul Bidh yakni tanggal, 13,14,dan 15 sebagaimana di riwayatkan oleh Imam An Nasai’ yang di shahihkan Ibnu Hibban “Berkata Abu Dzar al Ghiffary :”Rasulullah SAW menyuruh kepada kita untuk melakukan puasa setiap bulan tiga hari putih (Bulan bersinar cemerlang) yakni di hari tanggal 13,14, dan 15, dan beliau bersabda, puasa (tiga hari pada tiap bulan) itu seperti puasa setahun.” (H.R. An Nasaiy dan Di Shahihkan oleh Ibnu Hibban).

Gambar dari Adobe Stock

Terlepas dari Perbendaan Pandangan yang terjadi, kita dapat menganalisa terkait benang merah yang menjadi satu kesatuan yakni Rajab merupakan Salah satu Bulan Istimewa yang tergabung dalam Bulan Haram. Masuknya bulan rajab tentu perlu di maknai dengan berbagai Tindakan yang mengarahkan kita kepada kebaikan terlepas dengan mengamalkan terkait Anjuran berpuasa didalam bulan tersebut. Rajab juga menjadi Sisi Tombak Sejarah bagi Umat Islam karena terdapat rangkain Peristiwa penting yang tidak hanya membawa dampak perubahan terhadap Dunia Islam namun perubahan kepada Seluruh dunia.

Written by 

STAI Binamadani merupakan Perwujudan dari cita cita pendiri untuk memperjuangkan kesejahteraan kehidupan umat melalui perguruan tinggi yang dengan sengaja mentransfer ilmu ilmu agama, sosial, humaniora, dan eksakta.